Wednesday, January 27, 2016

Akhir 2016, Benih IPB 3S Siap di Tanam untuk 2 Juta Hektar Lahan

Padi IPB 3S
Padi Varietas IPB 3S

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr.Ir. Herry Suhardiyanto M.Sc didampingi Dekan Fakultas Perikanan Dr. Agus Purwito, Koordinator Lapang IPB Prima, Dr.Ir. Sugiyanta dan Penemu IPB 3S, Dr.Ir. Hajrial Aswidinoor berkesempatan berjumpa dengan media massa di Media Center Kampus IPB Darmaga (7/10). Dalam jumpa pers tersebut, Rektor mengatakan IPB akan ikut serta dalam mensukseskan program pemerintah yakni swasembada beras berupa dukungan dalam bentuk ilmu pengetahun. Antara lain dengan ditemukannya varietas padi unggul inovasi peneliti IPB yakni padi tipe IPB 3S.

Beberapa waktu yang lalu IPB diminta oleh Kementerian Pertanian untuk melakukan perluasan pendampingan penanaman IPB 3S dari 500 hektar menjadi 100.000 hektar, nampaknya IPB perlu melakukan penyesuaian. Target ini tidak bisa dicapai secara instan karena ketersediaan benih ini masih terbatas dan akan digunakan sebagai program pengembangan benih dalam skala besar.

“Saat ini baru ada 800 kilo benih murni yang siap ditanam untuk dijadikan stok benih dan 90 ton benih yang siap ditanam untuk konsumsi. Benih sebanyak 90 ton tersebut baru bisa ditanam di lahan seluas 3000 hektar. Pelaksanaannya November tahun ini. Itu hasil mengumpulkan data benih dari penangkar yang tersebar dari Aceh hingga Banyuwangi.” ujar Prof. Herry.

Perbandingan Malai Padi Ciherang dan IPB 3S
Perbandingan Malai Padi Ciherang dan IPB 3S
Roadmap Penelitian Padi IPB
Roadmap Penelitian IPB

Respon positif dari masyarakat terhadap varietas IPB 3S ditandai dengan banyaknya permintaan benih padi tersebut setelah panen raya di Kabupaten Karawang oleh Presiden RI Joko Widodo. Oleh karena itu, IPB merasa perlu memberikan beberapa informasi terkait perkembangan ketersediaan padi varietas IPB 3S.

IPB belum memproduksi benih skala besar, benih yang tersedia baru bersifat benih pemulia (benih penjenis), sedangkan benih sebar berada di penangkar. Dengan jumlah benih penjenis (ditanam untuk mendapatkan benih lagi) yang ada, maka akhir tahun 2016 diperkirakan benih sebar siap untuk ditanam di lahan seluas 2 juta hektar, terang Dr. Sugiyanta.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, petani harus memperhatikan teknologi produksi yang optimum seperti di bawah ini :

a. Persemaian : sebelum di semai benih disortir dengan lauran garam (semai benih yang tenggelam), cuci dengan air bersih sebelum direndam. Perendaman dilakukan sehari semalan dan beri perlakuan fungisida. Inkubasikan benih pada karung basah sampai tumbuh bakal akar. Amati dan buang telur ngengat pengerek batang.

b. Pengolahan tanah : olah tanah secara sempurna dan rata. Benamkan jerami. Aplikasikan pupuk organik hayati (bio-organik) 300 kg/ha 1-3 hari sebelum tanam

c. Penanaman : pindah tanam bibit pada umur 10-14 hari setelah semai. Kondisi air pada saat tanam adalah “macak-macak”. Jarak tanam yang digunakan : 20 cm x 20 cm dengan 2-3 bibit/lubang atau 20 cm x 40 cm x 15 cm atau 30 cm x 15 cm dengan 3-4 bibit/lubang (populasi tanaman >200.000 tan/hektar). Beri perlakuan pencelupan akar dengan probiotik.

d. Pengairan : teknik irigasi berselang atau intermittent. Air dialirkan ke sawah hingga tergenang sekitar 5 cm dan dibiarkan hingga habis meresap ke tanah kemudian air dimasukkan kembali. Pengeringan dilakukan pada saat pemupukan dan 10 hari sebelum panen.

e. Pemupukan : umur 5-7 hari setelah tanam (HST) dipupuk 100 kg NPK 15-15-15/ha + 50 kg urea/ha. Umur 21 HST dipupuk 100 kg NPK 15-15-15/ha + 50 kg urea/ha. Umur 35 HST dipupuk 100 kg NPK 15-15-15/ha + 50 kg urea/ha. Pupuk silika dosis 1 liter/ha/aplikasi disemprotkan dua kali pada umur 10 dan 30 HST. Diusahakan tidak ada hujan 4 jam setelah penyemprotan. Berdasarkan rekomendasi setempat.

f. Pengendalian hama dan penyakit : lakukan pengamatan setiap hari (terutama hingga umur 1 bulan)

g. Pemanenan : lakukan panen setelah sekitar 90% bulir padi menguning. Lakukan panen setelah embun kering dan tidka waktu hujan. Segera dirontok setelah panen. Lakukan segera proses pengeringan dan dianjurkan menggunakan jasa alat mesin pemanen. (zul)

Padi IPB 3S Siap Panen
Padi Varietas IPB 3S Siap Panen
Sumber foto : Materi presentasi Dr. Hajrial A dan Dr. Sugiyanta berjudul Teknologi IPB Prima Mendukung Produktivitas Padi Varietas IPB 3S yang Optimum dalam Seminar Hasil-Hasil Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di IICC, 2015.

8 comments:

  1. Siiip... Klo ada info tentang ipb3s, diskripsi varietasnya mungkin bs ditambahkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ok...insyaAllah akan segera di upload

      Delete
    2. sudah di upload ya...diskripsi varietasnya. silahkan klik di http://bit.ly/1SZe35O

      Delete
  2. Bagi temen-temen petani yang kesulitan mencari Benih Padi dengan umur di bawah 100 hari, Kami punya Benih padi Pak Kumis. bagi yang berminat bisa sms ke 085648645621. bentuk gabah, daun, tingginya sama denga Chiserang. Pak Kumis mempunyai keunggulan umur lebih pendek 25-30 hari..

    BalasHapus

    ReplyDelete
    Replies
    1. padi pak kumis mudah rebah, bahkan pada musim panas. pikir kembali bila mau beli

      Delete
  3. yang membutuhkan padi sertani..
    ready stock
    sertani 8
    sertani 14

    area sulawesi selatan 085 343 731 975

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Ada, silahkan kontak Prof. Sugianta di Dept AGH IPB

      Delete