Rumah Lebah Trigona spp |
Lebah Trigona spp merupakan lebah yang tidak bersengat (stingless bee), berukuran kecil dan rajin memproduksi propolis. Lebah mini ini disebut Kelulut (Melayu), emmu (Sulsel), teweul (Sunda), merang (Sulsel), klanceng (Jawa), Galo-galo (Sumbar). Lebah Trigona mudah beradaptasi diberbagai tempat.
Untuk mempertahankan dirinya, lebah ini menggigit dengan mandibula. Tidak adanya sengatan inilah yang menyebabkan lebah Trigona spp layak dibudidayakan. Karena ini produk lokal, harga propolis pun menjadi lebih murah. Selama ini propolis yang ada dipasaran adalah impor dari luar.
Propolis Golden Trigona dari Lebah Trigona spp |
Ada satu demplot Rumah Lebah Trigona di Green Plasma IPB Darmaga. Rumah lebah Trigona adalah bangunan yang digunakan untuk naungan bagi stup/koloni Trigona agar terhindar dari panas matahari langsung, hujan atau kondisi lingkungan lainnya yang merugikan kehidupan mereka.
Menurutnya, lebah Trigona tidak terlalu populer dimata peternak karena madu yang dihasilkan tergolong sedikit. Kini lebah Trigona mulai populer karena memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan spesies lainnya.
Keunggulannya adalah produksi propolis lebih tinggi, lebih mudah dibudidayakan, lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan Apis mellifera, komponen fitokimia lebih beragam yang ditengarai keragaman aroma dan warna propolis mentahnya serta sebagian memiliki rendemen yang lebih tinggi.
Terdapat 36 spesies lebah Trigona di Indonesia. Delapan spesies diantaranya yaitu spesies T. Laeviceps, T. Itama, T. Minangkabau, T. Moorei, T. Thorasica, T. Insica, T. Terminata dan T. Fucobalteata.
Spesies Trigona tersebar di seluruh Indonesia. Beberapa propinsi di Indonesia telah berhasil membudidayakan lebah trigona spp antara lain Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Maluku.
No comments:
Post a Comment