Dalam sambutannya, Kepala HPH, Ir. Yatri Indah Kusumastuti mengatakan praktisi humas harus memahami jurnalisme online dan bagaimana meng"counter" dampak negatif dari berita.
Tujuan lainnya adalah peningkatan kapasitas dan ketrampilan pengelola web dan media sosial.
"Saat ini perkembangan internet dan media sosial begitu pesat. Praktisi kehumasan harus menguasai jurnalisme online dan media sosial untuk mempublikasikan capaian dan prestasi institusi serta mengantisipasi berita negatif yang timbul," ujarnya.
Instruktur Praktisi Kehumasan dan Media Online, Asep Syamsul M. Romli atau biasa disebut Kang Romel memaparkan Social Media Revolution dan melatih kemampuan jurnalistik online peserta. "Dampak media sosial sangat besar. Sembilan puluh persen sebuah produk terjual karena viral (saran dari teman)," terangnya.(zul/humas IPB)
"Saat ini perkembangan internet dan media sosial begitu pesat. Praktisi kehumasan harus menguasai jurnalisme online dan media sosial untuk mempublikasikan capaian dan prestasi institusi serta mengantisipasi berita negatif yang timbul," ujarnya.
Instruktur Praktisi Kehumasan dan Media Online, Asep Syamsul M. Romli atau biasa disebut Kang Romel memaparkan Social Media Revolution dan melatih kemampuan jurnalistik online peserta. "Dampak media sosial sangat besar. Sembilan puluh persen sebuah produk terjual karena viral (saran dari teman)," terangnya.(zul/humas IPB)
No comments:
Post a Comment