Dua Pengalaman Mengesankan di Bulan November
Pulau Umang
Pulau Umang
Sunset di Pulau Umang |
Disela-sela kesibukan tersebut, pimpinan humas kami merasa penting untuk memperkuat jalinan silaturahmi dengan insan media. Tak tanggung-tanggung, pihak media yang menjadi kontributor Bogor ikut dalam press gathering ke Pulau Umang awal November kemarin.
Pengalaman mengesankan ke pulau yang mulai menyaingi ketenaran Kepulauan Seribu ini mampu meningkatkan semangat kerja kami. Salah satu yang paling berkesan adalah mencari umang di malam hari untuk oleh-oleh.
Pelatihan Menulis di Bandung
Akhir november, saya mendapatkan tugas "merguru" ke Bandung selama dua hari. Untuk meningkatkan kemampuan di bidang tulis menulis, saya ikut pelatihan penulisan kreatif bagi praktisi kehumasan di Hotel Santika Bandung. Seperti biasa, dalam setiap pelatihan penulisan setiap peserta diwajibkan membuat tulisan. Tulisan jurnalistik yang paling diutamakan karena menurut Bang Romel (www.romeltea.com), pembicara di hari kedua, keterampilan menulis jurnalistik hukumnya wajib 'ain bagi insan kehumasan. Bang Romel mengatakan saat ini sedang berkembang digital PR (Public Relation). Maka Bang Romel pun mewajibkan setiap peserta untuk meng"create" sebuah blog dan mempublish tulisan di blog tersebut.
And here we go...Inilah hasil liputannya
Mudah Menulis dengan Mind Mapper
Tujuh praktisi kehumasan dari
beberapa instansi mengikuti Pelatihan Penulisan Kreatif dan Efektif Bagi
Praktisi Public Relation di Hotel Santika Bandung (26-27/11). Peserta berasal
dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran, PDAM Bali dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah
(LKPP). Askurifai Baskin, penulis buku sekaligus dosen di Universitas Islam
Bandung (Unisba) menjadi pengisi materi di hari pertama.
Selain mendapatkan materi tentang
ide penulisan dan bagaimana mendapatkan ide kreatif, Baskin juga melatih
peserta untuk membuat mind mapper. Mind mapper adalah salah satu cara yang
beberapa tahun ini digunakan oleh penulis untuk membantu menentukan fokus dan
alur cerita sebuah tulisan.
“Mind mapper memudahkan penulis
untuk mengembangkan kosakata. Ini bisa menjadi solusi bagi penulis yang suka
kehilangan ide menulis secara tiba-tiba,” terangnya.
Ide penulisan itu datangnya
secara tiba-tiba. Sehingga setiap penulis harus siap dengan kertas dan alat
tulis. Dan penulis itu bukan pengarang cerita tetapi mengkompilasikan atau
meramu sebuah bahan tulisan yang sudah ada. Dalam setiap pustaka, kita
dibolehkan mengambil 10% dari jumlah halaman buku tersebut untuk menjadi bahan
tulisan kita, tambah pengasuh Komunitas Putra Putri Kita (Papita).(zul)
Dari pelatihan ini, saya mendapatkan dua ilmu baru yakni Mind Mapper dan Digital PR. Untuk Mind Mapper akan saya ulas dalam entry selanjutnya. Dan Digital PR akan menjadi ulasan selanjutnya setelah Mind Mapper.
No comments:
Post a Comment