Pakan Ternak Karya Guru Besar IPB |
Prof. Yuli mengatakan inovasi pakan ini terdiri atas wafer pakan dan suplemen pakan. Wafer pakan sebagai pengganti hijauan, sedangkan wafer suplemen pakan sebagai suplemen dengan tujuan untuk meningkatkan bobot badan atau untuk menurunkan mortalitas.
“Pembuatan wafer memanfaatkan limbah sayuran terbuang. Kami menggunakan limbah sayuran dari Pasar Induk Kramat Jati. Hampir 60 persen limbah dihasilkan di pasar adalah limbah organik yang dapat dimanfaatkan lagi,” ujarnya.
Limbah Pasar (klobot jagung, kulit kecambah, daun kol) |
Pemberian wafer limbah sayuran pasar ini mampu meningkatkan pertambahan bobot badan domba 24 persen lebih tinggi dibandingkan pakan konvensional. Wafer dari limbah ini juga aman dikonsumsi ternak karena kandungan logam beratnya masih dalam ambang batas yang diperbolehkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Penerapan wafer pakan komplit di peternakan domba rakyat Jakarta Timur menghasilkan bobot badan akhir 25,6 persen lebih tinggi dibandingkan pakan konvensional. Rataan bobot badan akhir sapi pedet dengan pemberian wafer suplemen pakan pada taraf 10 persen mencapai 28,22 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pakan konvensional,” terangnya.
“Penerapan wafer pakan komplit di peternakan domba rakyat Jakarta Timur menghasilkan bobot badan akhir 25,6 persen lebih tinggi dibandingkan pakan konvensional. Rataan bobot badan akhir sapi pedet dengan pemberian wafer suplemen pakan pada taraf 10 persen mencapai 28,22 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pakan konvensional,” terangnya.
Wafer Ternak dari Limbah Pasar |
Inovasi ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi RI sebagai salah satu dari 105 Inovasi Indonesia Paling Prospektif pada tahun 2013 (sudah dipatenkan) sebagai produk pakan awet, bersih dan kering. (zul)
No comments:
Post a Comment