Sisasman, Muslimah Asal Kamboja |
Rabu (21/9) Institut Pertanian Bogor (IPB) akan mempersembahkan lulusannya untuk berkarya membangun bangsa. Di antara para wisudawan, ada muslimah asal Kamboja yang berhasil meraih gelar sarjana di IPB.
Setelah menempuh pendidikan di IPB selama lima tahun, Sisasman (26 tahun), gadis manis asal negara yang memiliki semboyan "Bangsa, Agama, Raja" ini akan merasakan menjadi lulusan IPB. Sisasman diterima di IPB pada tahun 2011 di Departemen Manajemen Hutan Falkultas Kehutanan melalui Jalur Undangan (Beasiswa IDB dari Arab Saudi).
Ia mengikuti jejak kakak kandungnya yang berhasil meraih gelar sarjana dari Universitas Gajahmada (UGM) jurusan Farmasi dari jalur beasiswa yang sama. Beasiswa IDB dari Arab Saudi ini memang diperuntukkan bagi warga muslim dari negara-negara yang penduduk muslimnya minoritas. Sebut saja, Vietnam, Kamboja, Thailand, Philipina dll.
Keberhasilan Sisasman meraih gelar sarjana (di luar negaranya), tak lepas dari cara pandang negara yang beribukota di Phom Phen ini terhadap rakyatnya yang beragama Islam. Menurut Sisasman, warga muslim di Kamboja mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan warga lain.
"Dulu memang kami tidak diperbolehkan memakai hijab, namun sekarang hijab sudah menjadi hal yang biasa di Kamboja. Kami bebas sekolah dan bebas bekerja di bidang apapun. Bedanya, di sekolah kami tidak mendapatkan pendidikan agama Islam, kami belajar Islam dari keluarga. Alhamdulillah keluarga saya keturuan Islam dari Kerajaan Champa," ujarnya.
Kerajaan Champa dahulunya adalah sebuah wilayah di utara Vietnam yang menjadi basis perkembangan Islam. Saat perang berkecamuk, beberapa warga Champa mengungsi ke Vietnam, Kamboja bahkan ke Myanmar. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Champa.
"Kalau saya berjumpa dengan muslim asal Vietnam atau Myanmar, kami bisa berkomunikasi dengan bahasa Champa. Saya belajar Champa dari ibu saya, kebetulan beliau pernah diajarkan bahasa Champa oleh nenek," ujarnya.
Sebelum ke IPB, Sisasman sudah menjalani pendidikan di perguruan tinggi di Kamboja selama tiga semester di jurusan pertanian. Itulah alasannya Ia memilih IPB. Selain itu, menurutnya IPB adalah universitas terbaik ke-3 di Indonesia dan Indonesia adalah negara yang cantik, indah, serta penduduknya mayoritas muslim. Selama di Indonesia, Sisasman sudah mengunjungi beberapa kota besar seperti Kalimantan, Bengkulu, Bandung dan Solo.
“IPB adalah kampus yang luar biasa, lulusannya mampu bersaing. Kebiasaan di negara saya dan di Indonesia serta budaya mungkin mayoritas sama karena memang masih dalam Asia Tenggara, namun tetap saja perlu adaptasi dari saya dan dari teman-teman yang ingin dekat/mengenal saya dan negara saya lebih jauh. Yang lucu adalah, kadang saya merasa tidak lucu disaat teman-teman satu kelas tertawa, hal ini dikarenakan mungkin basic saya yang masih sedikit tentang Indonesia, sehingga menjadi kesulitan tersendiri bagi saya dengan kosa kata dan pengetahuan yang disampaikan di kelas,” tuturnya.
Menurutnya, pengalaman tak terlupakan adalah di saat praktik ke lapangan yang berminggu bahkan berbulan-bulan. Disana Ia bisa mengenal semuanya lebih dekat dan bisa mengerti kebiasaan serta sifat asli dari teman-temannya.
“Dengan praktik ini saya mendapat kenalan bahkan keluarga baru bagi saya, serta saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman saya yang tulus ingin dekat dengan saya tanpa mengharapkan apa-apa, semoga kita sukses semua ke depannya Aamiinn,” ujarnya.
Selama menempuh pendidikan di IPB, Sisasman aktif sebagai asisten praktikum matakuliah Hidrologi, nggota Kelompok Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Profesi FMSC, anggota Association of IDB-sponsored Student in Indonesia (AISI) dan aktif di organisasi IDB- Bogor sebagai Komisi Administrasi dan Keuangan.
Setelah lulus, gadis yang dilahirkan di Ondong Snay Village, Ondong Snay Commune, Rolea Pa Ear Distric, Kompong Chhnang Province, Kamboja ini ingin kerja dan menikah di Kamboja. Selamat berkarya Ukhti, selamat menebarkan kedamaian Islam :)
No comments:
Post a Comment